Jumat, 19 Oktober 2012

TENTANG SAYA



Hai pembaca..

Perkenalkan nama saya Rizky Ardiyanto. Teman saya memiliki panggilan tersendirinya untuk memanggil saya. Mulai dari rizky, kiky, iki, maski, bahkan yanto. Saya tidak merasa keberatan asalkan panggilan itu masih sopan. Sekarang saya kuliah di universitas gunadarma. Saya mengambil jurusan manajemen S1 dan sekarang sudah semester 3. Saya 2 bersaudara (tak tahu nanti akan bertambah atau tidak) dan adik saya laki-laki.

Berbicara tentang hobi, pandangan saya hobi itu adalah ketika anda melihat sesuatu kegiatan atau hal maka anda langsung merasakan perasaan suka atau ingin melakukan hal tersebut atau tidak ada bosannya melakukan itu. Jadi hobi saya makan.

Saya kira tidak banyak yang bisa di ceritakan tentang saya. Karena perkenalan lewat online tidak pernah berhasil dengan mudah. Jadi waspadalah.

PEREKONOMIAN KERAKYATAN




Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Perekonomian Kerakyatan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah softskill Ekonomi Koperasi.


Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Bekasi, 26 September 2012 


Penyusun





 
Pendahuluan

           Koperasi dan UKM merupakan tonggak ekonomi kerakyatan, sehingga dengan pengembangan usaha tersebut maka dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan. Warga sekitar perumahan Bumi Anggrek dapat memajukan eknomi mereka dengan membuka usaha-usaha pada daerah tersebut seperti usaha makanan, pakaian, warung sembako dan toko bangunan. Karena pada daerah tersebut masih sangat minim sekali untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Namun seiringnya dengan berkembang perumahan tersebut dan banyak yang menghuni disana perumahan Bumi Anggrek menjadi sangat ramai dan bahkan warga yang menjalankan UKM menjadi sangat banyak karena melihat daerah tersebut memiliki peluang bisnis yang bagus.





Ekonomi Kerakyatan Indonesia

Faktor Pembangun Ekonomi
Sejarah manusia sudah panjang sedangkan era pertumbuhan ekonomi baru dewasa ini dikenal. Salah seorang pakar ekonomi W.W. Rostow mengemukakan teori yang membagi pertumbuhan ekonomi menjadi beberapa tahapan yang salah satunya adalah lepas landas yang merupakan analogi pesawat terbang yang baru bisa terbang jika telah mencapai suatu kecepatan kritis.

Setiap Negara memiliki konsep lepas landas yang berbeda-beda. Hal tersebut di dorong oleh sektor-sektor utama seperti pasaran ekspor yang berkembang cepat atau suatu industri yang dapat mencapai skala profit yang besar. Begitu proses tersebut berkembang maka terjadilah proses pertumbuhan swasembada yang menuju tahapan lepas landas. Pertumbuhan akan menghasilkan laba, laba direinvestasikan, modal dan produkstivitas serta pendapatan perkapita akan melesat ke depan. Pembangunan ekonomi pun sudah di memulai.

Ada empat faktor yang menunjukan kemajuan ekonomi suatu negara, keempat faktor tersebut adalah:

  • Sumber daya manusiaPeningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia sering dilakukan dengan cara peningkatan kesehatan dan pendidikan. Dengan adanya jaminan kesehatan seseorang akan lebih dapat bekerja lebih produktif serta dalam peningkatan gizi akan menciptakan generasi mendatang yang lebih berkualitas.Pendidikan merupakan hal utama yang dilihat sebagai indikator kemajuan suatu negara. Dengan tingginya kualitas pendidikan suatu negara maka tingkat kemajuan teknologi juga tinggi karena penririkan akan berdampak pada teknologi. Selain itu ketersediaan tenaga kerja bisa menarik minat investor untuk menanamkan modal. Salah satu kondisi penting untuk mensukseskan pembangunan adalah pemanfaatkan tenaga kerja secara baik.
  • Sumber daya alamSumber daya alam adalah bahan baku yang akan diolah menjadi barang hasil produksi yang memiliki fungsi guna yang berbeda-beda. Ketersediaan bahan baku menjadi salah satu persyaratan mutlak karena jika ketersediaan bahan baku sedikit maka akan berpengaruh terhadap minat investor yang ingin menanamkan modalnya. Indonesia memiliki ketersediaan akan sumber daya alam yang besar dan hal tersebut adalah modal awal dan sekarang tinggal pengolahannya saja.

  • Pembentukan modalSuatu Negara biasanya akan menyisihkan pendapatan negara dari berbagai sektor yang akan digunakan sebagai investasi modal yang digunakan utuk proyek-proyek pembangunan ekonomi. Sebagai Negara berkembang masih menyisakan masalah yaitu masih terlalu kesilnya investasi modal karena tingkat konsumsi yang tidak berimbang dalam masyarakat.

  • Tingkat teknologi dan inovasiDari ketiga faktor yang sudah disebutkan sebelumnya masihterdapat faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu tingkat teknologi dan inovasi. Dalam masalah ini Negara berkembang memiliki potensi yang menguntungkan karena bisa mencontoh dari Negara yang maju yang memiliki tingkat teknologi dan inovasi. Namun dengan syarat terdapat sumber daya manusia yang berkualitas.

Telah dipahami bahwa terdapat empat faktor yang menjadi pilar pembangunan ekonomi namun itu semua masih belum merupakan jawaban bahwa Negara tersebut akan berkembang cepat dan inilah komponen yang bisa dijadikan acuan dalam pembangunan suatu Negara.

Ekonomi Kerakyatan Indonesia
Ekonomi kerakyatan merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produktivitas barang dan juga mengurangi pengangguran dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu juga pemerintah juga ikut menyediakan pinjaman modal kepada pelaku UKM serta memberikan pelatihan keterampilan.

Kreativitas dan inovasi adalah keharusan karena barang hasil produksi dapat bersaing di pasar karena barang tersebut berbeda. Namun yang tidak kalah pentingnya juga adalah bagaimana agar usaha tersebut tetap dapat eksis berdiri meskipun mengalami keterpurukan.
Meskipun tujuan dari ekonomi kerakyatan baik tetapi sekarang kita mesti melihat keadaan masyarakat. Di Indonesia masalah utama yang dihadapi adalah kreatifitas dan modal. Keduanya merupakan penghambat bagi seseorang untuk merintis uasaha. Selai itu tingkat konsutif yang tinggi oleh masyarakat namun tak dibarengi oleh tingginya produktivitas barang dalam negeri.

Bagi setiap unit usaha dari semua skala dan disemua sektor ekonomi, era globalisasi dan pasar bebas disatu sisi memberikan banyak kesempatan namun juga memberikan banyak tantangan jika tidak dapat menghadapi dengan baik yang akan berubah menjadi ancaman. Bentuk kesempatan dan tantangan yang muncul tentu akan bebeda menurut jenis kegiatan ekonomi yang berbeda.

Globalisasi juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilitas modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya serta semakin terintegrasinya kegiatan produksi, investasi dan keuangan antarnegara yang antara lain dapat menimbulkan gejolak ekonomi suatu wilayah akibat pengaruh langsung dari keidakstabilan ekonomi di wilayah tersebut.


Ekonomi Kerakyatan Sebagai Tonggak Kebangkitan Perekonomian Indonesia

Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan 
sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat.

Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi nasional yang berkeadilan sosial adalah berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Untuk mencapai pembangunan yang berkeadilan sosial mencakup perlu adanya penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi, adanya pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multikultural dan adanya pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Salah satu cermin dari sistem ekonomi kerakyatan adalah Koperasi. Koperasi mengutamakan kesejahteraan bagi anggotanya, hanya saja saat ini eksistensi Koperasi itu sendiri telah meredup seiring dengan perkembangan di era Pasar berbas saat ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa Pakar-pakar ekonomi Indonesia yang memperoleh pendidikan ilmu ekonomi “Mazhab Amerika”, pulang ke negerinya dengan penguasaan peralatan teori ekonomi yang abstrak, dan serta merta merumuskan dan menerapkan kebijakan ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan, yang menurut mereka juga akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Keangkuhan dari pakar-pakar ekonomi dan komitmen mereka pada kebijakan ekonomi gaya Amerika merupakan kemewahan yang tak lagi dapat ditoleransi Indonesia.
Praktek-praktek perilaku yang diajarkan paham ekonomi yang demikian, dan upaya mempertahankannya berdasarkan pemahaman yang tidak lengkap dari perekonomian, hukum, dan sejarah bangsa Amerika, mengakibatkan terjadinya praktek-praktek yang keliru secara intelektual yang harus dibayar mahal oleh Indonesia.

Pola pembangunan yang hanya mengutamakan pertumbuhan sudah harus dibuang, bagaimana tidak? jika terbukti menyengsarakan rakyat dan menimbulkan ekses ketidakadilan. 
Sekarang kita harus beralih pada strategi pembangunan yang dapat dinikmati seluruh rakyat secara adil dan merata. Strategi yang berbasis pemerataan yang diikuti pertumbuhan lebih menjamin keberlanjutan pembangunan, dimana dalam strategi tersebut sangat dibutuhkan adanya keberpihakan pada rakyat artinya pembangunan harus ditujukan langsung kepada yang memerlukan dan program yang dirancang harus menyentuh masyarakat serta mengatasi masalah serta sesuai kebutuhan rakyat, harus mengikutsertakan dan dilaksanakan sendiri oleh rakyat sehingga bukan lagi kebijaksanaan pembangunan ekonomi dari atas ke bawah ( top dowm) seperti pada masa Orba malainkan pembangunan alternatif yang bersifat dari bawah ke atas (buttom up), menciptakan sistem kemitraan yang saling menguntungkan, menghindari kegiatan eksploitasi keberadaan usaha kecil menengah dan koperasi untuk kepentingan pengusaha besar. Hal ini perlu ditegaskan karena kemenangan dalam pergulatan perdagangan pasar bebas tidak akan tercapai tanpa adanya rasa kebersamaan dan kesatuan di kalangan dunia usaha.
Selain itu ekonomi kerakyatan akan menciptakan lingkungan dunia usaha yang bersahabat, ketidak adilan akan terhapus dari benak rakyat, karena kebutuhan pokok mereka tercukupi, kelompok masyarakat yang secara massal mempunyai daya beli tinggi, ekonomi rakyat membaik, maka potensi pasar produk-produk industri besar, menengah dan kecil pun meningkat. 

Dengan demikian roda perekonomian pun akan bergulir ke arah normal. Proses industrialisasi sebaiknya dimulai dari daerah pedesaan berdasarkan potensi unggulan daerah masing-masing dengan orientasi pasar dan ini sejalan dengan era otonomi daerah yang merupakan realitas mayoritas penduduk Indonesia dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi setempat. Berkembangnya kegiatan sosial ekonomi pedesaan akan membuat desa berkembang menjadi jaringan unggulan perekonomian bangsa yang didukung infra struktur dan fasilitas lainnya seperti pusat-pusat transaksi (pasar) yang terjalin erat dengan kota-kota atau pintu gerbang pasar internasional.



Sumber :

RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL



RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL

Defenisi
Ekonomi manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi untuk mencapai tujuam dengan cara yang paling efisien.

1. KONSEP KOPERASI
munkner dari university of manburg, jerman barat membedakan konsep koperasi menjadi dua: konsep koperasibarat dan konsep koperasi sosialis. Hal ini di latarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang bersal dari Negara-negara berpaham sosialis, sedangkan konsep berkembang dinegara dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua konsep tersebut.

A. KONSEP KOPERASI BARAT
Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang di bentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah ;
· Promosi kegiatan ekonomi anggota
· Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertical.
Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
· Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan
· Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi teknik dan metode produksi
· Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.

B. KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncankan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

C. KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu didunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut, namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri tersendiri,yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaanya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan factor produks dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi di Negara berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

2. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi

Perbedaan ideology suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan system
perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan berbeda. Sebaliknya, setiap system perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideology bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai system perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.

Aliran Koperasi
 
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran. 

- Aliran Yardstick 

- Aliran Sosialis 

- Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembnag dengan pesat dibawah system kapitalisme.

Aliran Sosialis Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

Aliran persemakmuran Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai  alat yang efisieen dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.


3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

A. Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi di gagas oleh  Robert Owen (1771-1858), ia menerapkannya di usaha pemintalan kapas. kemudian dilanjutkan pada tahun 1844 di rochdale, inggris. di tahun itulah lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. dan pada tahun 1852 pertumbuhan koperasi sudah mulai terlihat banyak, di inggris saja sudah mencapai 100 unit. dan pada tahun 1862 di bentuklah pusat koperasi pembelian “the cooperative whole sale society” (CWS)
Pada tahun 1848 koperasi berkembang di jerman. perkembangan tersebut di pelopori oleh ferdinan lasallen dan fredrich w. raiffesen.. mereka menganjurkan untuk para petani menyatukan diri untuk membentuk organisasi simpan pinjam.
Setelah melalui beberapa  rintangan, akhirnya  mereka dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
1.       Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang
2.       Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
3.       Usaha  Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat  agar tercapai  kerjasama yang erat.
4.       Pengurusan  Koperasi  diselenggarakan  oleh  anggota  yang  dipilih  tanpa  mendapatkan upah
5.       Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat
Dan pada tahun 1896 di london terbentuk lah ICA (international cooperative alliance) dan    pada tahun ini koperasi dianggap sebagai suatu gerakan international.

B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia 
Sejarah koperasi di indonesia bermula pada abad ke 20. yang di abad tersebut, kamiskinan mulai melanda indonesia, yg di sebabkan oleh kapitalisme di mana mana. beberapa orang yang hidupnya sederhana dan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong untuk melakukan kerja sama dan mempersatukan diri untuk dirinya sendiri dan manusia sesamanya. dan akhirnya pada tahun 1895 di leuwiliang di dirikan koperasi pertama kali
Raden ngabei ariawiriatmaja, patih purwekerto dan kawan kawan mendirikan bank simpan pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai pribumi untuk melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.