Rabu, 30 April 2014

Pasar Blok G Sepi Pengunjung


Karena permasalahan kemacetan karena diakibatkan para pedagang di tanah abang, maka PemProv DKI Jakarta memindahkan para pedagang yang ada di pinggir jalan ke pasar Blok G yang tidak jauh dari tempat jualan sebelumnya, dengan harapan masalah kemacetan didaerah tersebut dapat di selesaikan.

Setelah proses panjang akhirnya para pedagang pun mau dan di pindahkan ke Pasa Blok G Tanah Abang dan masalah kemacetan pun dapat selesai karena jalan menjadi lancer karena pedagang sudah dipindahkan ke dalam Pasar Blok G. Tetapi muncul permasalahan baru. Para pedagang mengeluh karena di tempat yang baru sepi oleh pengunjung. Tidak seperti tempat jualan yang lama memiliki tempat strategis sehingga selalu ramai pengunjung. Para pengamat pun berkomentar dibawah ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya agar Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat ramai dikunjungi pembeli. Upaya terbaru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah memperpanjang sewa gratis selama 6 bulan dan tematik. Bahkan, dia sepakat agar tukang sablon dari Pasar Senen dipindahkan ke Blok G Tanah Abang.

Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga menilai, banyaknya upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut menunjukkan, Pasar Blok G tidak disiapkan matang sejak awal pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke pasar tersebut.

"Saya lihat sangat disayangkan, Blok G tidak disiapkan matang. Ini adalah sikap reaktif kalau ada masalah baru ada program," ujar Nirwono kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Dia mencermati, Blok G seperti berdiri sendiri padahal terkait dengan Pasar Blok A, Blok B, dan Blok F Tanah Abang. Karena itu, seharusnya ketika PKL dipindahkan ke pasar tersebut sudah ditentukan spesialisasinya apa.

"Misalnya ketika memang untuk sablon tetap harus beda. Misal lantai 1 untuk kaos, lantai 2 untuk bahan sablon, lantai 3 untuk desain. Supaya pengunjung jalan ke lantai 1 , 2 dan 3. Kalau semua sama, ngapain pengunjung sampai ke lantai 2 dan 3," kata dia.

Nirwono mengatakan, harus ada promosi terus-menerus tentang keberadaan Blok G. Bila perlu perlu produk-produknya dipamerkan di pameran supaya lebih menarik.

Dia juga menyayangkan faktor pendukung di Blok G yang tak kunjung selesai seperti pembangunan eskalator dan jalan penghubung.

Menurutnya, PD Pasar Jaya juga harus tegas kepada pedagang. Kalau kios yang diberikan kosong, sebaiknya diberikan saja kepada PKL lain yang mampu mengelolanya. Karena kekosongan kios bisa memengaruhi psikologis pengunjung yang akhirnya malas ke tempat itu. Selain itu, jangan memberikan izin kepada PKL untuk kembali berjualan di luar pasar.

Tindakan tegas juga harus dilakukan Dishub DKI Jakarta. Angkutan umum yang ngetem di Pasar Tanah Abang mesti ditindak dengan tegas. Kerja sama dengan Satpol PP untuk penindakan sebaiknya terus digalakkan. "Kalau Pasar Blok G saja tidak berjalan, bagaimana dengan pasar yang lain," kata dia.

"Dinas terkait jangan cuma kerja kalau diawasi gubernur. Seolah-olah tidak ada persiapan matang tentang Blok G," tandas Nirwono. (Mvi/Sss)


http://news.liputan6.com/read/836664/pasar-blok-g-sepi-pengunjung-pengamat-tak-dipersiapkan-matang



Proposal Kegiatan Lomba Kemerdekaan 17 Agustus


DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI KE-69
I. PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Dengan mengingat perjuangan para pahlawan terdahulu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka dengan itu untuk mengisi hari kemerdekaan yang akan jatuh tanggal 17 Agustus 2014 mendatang maka kami akan mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk membakar semagat para anak muda dan untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan.


Tema HUT RI ke-69: "Tidak akan ku lupakan pengorbanan mu wahai para pahlawan. Kami akan terus membakar semagat untuk mempertahankan Indonesia!".

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.2.1 Maksud
Adapun mksud diadakannya kegiatan ini adalah sbagai bentuk rasa syukur kpada Tuhan YME & kegembiraan dlam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69 pada tanggal 17 Agustus 2014

I.2.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya acara ini adalah :

  1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RT 04 / RW 04 Kp. Bojong Menteng Kel. Bojong Menteng Kec. Rawa Lumbu Bekasi
  2. Meningkatkan smangat juang dlam meraih prestasi diantara anak-anak.
  3. Memupuk jiwa sportifitas dlam berlomba diantara anak-anak
  4. Memupuk semangat kbangsaan antar generasi untuk mmperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.

I.3 DASAR KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan.


  1. Pancasila sila ke-3, “Persatuan Indonesia”.
  2. Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 04 tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI ke 69 di tingkat RT di lingkungan RT 04 / RW 04 Kp. Bojong Menteng Kel. Bojong Menteng Kec. Rawa Lumbu Bekasi

II. ISI PROPOSAL

II.1 TEMA KEGIATAN
Kegiatan yg mengedepankan kebersamaan warga antar generasi serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas, ketrampilan, ketangkasan & sportifitas.

II.2 MACAM KEGIATAN

1.  Perlombaan balita dan anak-anak

  • Tingkat Balita (usia 0 – 5 tahun) 3 lomba.
  • Tingkat SD (usia 6 – 12 tahun) 5 lomba Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian.

II.3 PESERTA.
Seluruh warga RT 04 / RW 04 kp. Bojong Menteng Kel. Bojong Menteng Kec. Rawa Lumbu BEKASI

II.4 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
a. Perlombaan balita & anak-anak
Hari, tanggal : Minggu, 17 Agustus 2014
Waktu : Pukul 07.30 WIB s.d. selesai
Tempat : Lapangan bulu tangkis kp. Bojong Menteng RT 04 / RW 04

II.5 SUSUNAN KEPANITIAAN

  • Pelindung : Tuhan YME
  • Penasehat : Bapak Ketua RW 04
  • Penanggung Jawab : Bapak Ketua RT 04/RW 04
    Panitia Pelaksana
  • Ketua Pelaksana : Rizky Ardiyanto
  • Sekretaris : Ridho Ardi
  • Bendahara : Eggy F
  • Seksi-seksi.

1. Seksi Perlombaan Anak-Anak
Koordinator : Suparman
Anggota : Adlan, Faris, Naman, Andri, Eci, Nabilla.

2. Seksi Umum & Dokumentasi
Koordinator : -
Anggota : -

II.7 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan akan ditetapkan & diumumkan kemudian.

III. ESTIMASI BIAYA
III.1 PENGELUARAN

1. Seksi Perlombaan Anak2
- Alat & bahan perlombaan Rp. 100.000
- Hadiah-hadiah Rp. 800.000
- Snack untuk 60 anak @Rp. 10.000 Rp. 600.000
Jumlah Rp. 1.500.000

2. Seksi Umum dan Dokumentasi
- Cuci cetak foto Rp. 50.000
- Transport Rp. 100.000
Jumlah Rp. 150.000

Total Rp. 1.650.000
Terbilang: (Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

III.2 SUMBER DANA
Kgiatan ini memperoleh dana dari
- Bantuan kas RT Rp. 500.000
- Donasi para donatur RT04/RW04 yang budiman Rp. 1.750.000
- Partisipasi warga minimal Rp. 25.000/rumah Rp. 1.000.000

Total Rp. 3.250.000
Terbilang: (Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

IV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih

LEMBAR PENGESAHAN

Ketua Pelaksana Sekretaris

Rizky Ardiyanto



Menyetujui
KETUA RT 04 / RW 04 kp. Bojong Menteng

BEKASI

Teori Tentang Proposal


Kita pasti sudah tidak asing dengan proposal. Apa lagi bagi kalian yang mengikuti suatu organisasi seperti osis, BEM, atau organisasi lainnya. Proposal dibuat ketika kita ingin membuat suatu acara yang membutuhkan planning sehingga jalannya acara dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.

Dibawah ini akan kita bahas mengenai proposal agar lebih jelas lagi.

Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk baku, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut.

Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.

Sistematika Proposal

1. Pendahuluan

a. Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.

b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari (nyata)

c. Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran

a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: program kerja pengurus dan lain-lain

b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan

a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)

b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :

- Memperoleh kader-kader karang taruna

- Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota

4. Tema

-. Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan

a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,

b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target

-. Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

Contoh :

-. Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang fasilitator yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta

-. Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

-. Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana

-. Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia

-. Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan

a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya

b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup

a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal

c. Terakhir, diikuti dengan lampiran

 
 
Sumber  :
 
 
 

Teori Tentang Perbedaan


Dalam postingan kali ini kita akan membahas tentang teori perbedaan. Kita pasti sudah tidak asing dengan perbedaan.
 
Setiap orang itu unik. Tidak ada dua orang yang sama, yang satu pasti berbeda dari yang lain. Dengan perkataan lain, antara antara orang yang satu dengan orang yang lain terdapat perbedaan individual, perbedaan peseorangan.

Faktor keturunan biasanya menentukan karakteristik seorang individu. Begitupun dengan tingkah laku ditentukan oleh faktor keturunan namun tingkah laku yang diturunkan dapat mengalami modifikasi karena adanya pengaruh faktor lingkungan.

Banyak faktor yang mempengaruhi karakteristik dan kemampuan seseorang. Diantaranya adalah status sosial keluarga, faktor budaya faktor praktek mendidik anak, faktor urutan kelahiran, anak-anak yang orang tuanya bercerai, dll.

Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis. Tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda.

Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain.

Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu,maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu.

Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terehadap pesan tertentu. (jika variabel antara bersifat seragam).

sumber :
http://denontarr.blogspot.com/2008/11/teori-perbedaan-individual.html
http://cedaspendidikan.blogspot.com/2010/08/pendidikan-teori-perbedaan-individual.html