Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat 
Pengertian Pemasaran
 Peran  manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang  manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik,  dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat  berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut  Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan  mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara  bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus  bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain  saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. 
Kegiatan-kegiatan  pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan  yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa  perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan  kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan  norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan.  Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk  diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi,  dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga,  distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu  produk, harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran  pemasaran.
gambar 1.1
 PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
Pasar dan Penggolongannya
 Segmentasi  pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan  cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan  dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan  basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor  demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang  segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan  pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda. 
Upaya  untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar  yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan  upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang  telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu  bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar,  dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat  ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated  marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga  macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan  produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang  ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi  pemosisian kembali dan strategi perluasan merek. 
Perilaku Konsumen: Deskripsi dan Model
Pemahaman  perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah  sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya  ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian  informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai  pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh  berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti  persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian,  pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari  lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok  referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial,  serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada  sifat-sifat konsumen yang rasional. 
Dalam  pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu  proses, yaitu (1) mengenali masalah (kebutuhan), (2) menentukan  karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan, (3) mendeskripsikan  spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya, (4) mencari dan  menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial, (5) menerima dan  menganalisis usulan, (6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok (7)  memilih dan melakukan pemesanan, dan (8) mengadakan umpan-balik kinerja  dan evaluasi. Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam  tiga macam, yaitu: pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian  ulang langsung. Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan  dalam pembeliannya, di antaranya adalah inspeksi, penyampelan,  deskripsi, dan kontrak dengan negosiasi. 
Motif  utama dalam pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial adalah  memahami proses keputusan tersebut, di samping perusahaan harus  mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi yang tepat kepada  konsumen yang tepat pada waktu yang tepat. Model perilaku konsumen  tersebut sangat membantu untuk mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat  melayani konsumen maupun pembeli industrial secara lebih baik. 
Pengertian dan Penggolongan Produk
Pengelolaan  produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk  konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya.  Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan  di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan  kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis  produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan  efisiensi penawaran kepada konsumen. 
Pengembangan  produk baru telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan  oleh perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur  hidup produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat produk  itu tidak ada lagi di pasaran karena sudah tidak diminati konsumen.  Pengembangan produk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan  di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk  baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru,  tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian, tahap pengujian  pemasaran, serta tahap komersialisasi. 
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur  hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu  produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan  perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga  tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu  produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap  pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan. 
Atas  dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat  menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam  daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula.  Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran  pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu.  Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan  lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan  harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya. 
Harga: Pengertian dan Penetapannya
 Pengertian  harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini.  Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam  menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi (1)  kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas  permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7)  pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak  selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku. 
gambar 1.2 
Setelah  berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui  suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu: (1) menentukan  tujuan penetapan harga, (2) memperkirakan permintaan untuk barang  tersebut dan elastisitas harganya, (3) mengantisipasi reaksi dalam  persaingan, (4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan, (5)  memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran, (6)  mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan, (7) memilih metode  penghitungan harga, (8) menetapkan tingkat harga, dan (9) menyesuaikan  struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di  masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk memperjelas  bahasan yang dimaksud. 
Di  bagian akhir bab ini dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan  contohnya, yaitu: (1) penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan,  dan (2) penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini  dimaksudkan, khususnya butir ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa  tidak semua kondisi yang dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena  itu, penetapan harga dalam berbagai alternatif tingkat harga perlu  dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. 
Pengertian Saluran Distribusi 
Perantara  yang digunakan dalam saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua  golongan, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Masing-masing  golongan dapat dibedakan lagi, yaitu perantara pedagang mencakup  pedagang besar dan pengecer, sedangkan perantara agen mencakup agen  penunjang dan agen pelengkap. Digunakan atau tidak digunakannya  perantara tersebut telah memberikan berbagai pilihan alternatif  distribusi, yaitu saluran distribusi untuk barang konsumen, baik saluran  panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau saluran  langsung, dan saluran distribusi untuk barang industrial yang juga dapat  berupa saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau  langsung. 
Dalam  pemilihan saluran distribusi, produsen perlu mempertimbangkan berbagai  faktor, seperti pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan  perusahaan, dan pertimbangan perantara. Sedangkan untuk menentukan  banyaknya penyalur, produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu  distribusi intensif dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer,  distribusi selektif dengan sedikit penyalur, dan distribusi eksklusif  dengan satu penyalur yang langsung melayani pelanggan. Jika produsen  sudah menentukan untuk menggunakan penyalur maka diperlukan pemilihan  dan pengendalian saluran distribusi dengan mempertimbangkan biayanya. 
Penentuan  saluran distribusi bukanlah keputusan yang sederhana karena banyak hal  yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, model keputusan distribusi  dan strategi distribusi perlu dirumuskan secara cermat. Dalam buku ini  dijelaskan adanya lima alternatif strategi distribusi untuk produk baru.  Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik, dapatlah  digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan  metode nilai faktor tertimbang. 
Pengertian Komunikasi Pemasaran  
Bab  Sembilan atau terakhir buku ini telah menguraikan pokok bahasan tentang  strategi promosi dan periklanan. Komunikasi pemasaran menjadi topik  awal bahasan mengingat perannya sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan  promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu,  disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka,  promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran  langsung. Dari ke enam kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak  ditujukan pada kegiatan periklanan mengingat penggunaannya yang sangat  luas di samping adanya keterbatasan ruang dalam buku ini. 
Rencana  promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, juga dibahas,  meliputi delapan tahap, yaitu: (1) penentuan tujuan promosi, (2)  pengidentifikasian pasar sasaran, (3) penyusunan anggaran, (4) pemilihan  pesan, (5) penentuan bauran promosi, (6) pemilihan bauran media, (7)  pengukuran efektivitas, dan (8) pengendalian dan pemodifikasian kampanye  promosi. Beberapa tahap, khususnya tahap penyusunan anggaran dan tahap  pemilihan media dibahas secara lebih ditail disertai contoh penerapan  dengan menggunakan model kuantitatif seperti linear programming. 
Kerangka  AIDA dan Model Hierarki Pengaruh dapat dijadikan acuan untuk  mengidentifikasi seberapa efektif suatu kampanye promosi atau periklanan  itu dapat dicapai; pada akhirnya bermuara dalam bentuk pendorongan atau  pembangkitan pembelian oleh konsumen. Konsumen akhir atau konsumen  perdagangan seperti pengecer, akan menentukan strategi promosi yang  dilakukan oleh perusahaan, apakah strategi menarik atau strategi  mendorong. 
Peran Pemasaran Dalam Perusahaan dan Masyarakat
       Untuk sekian lama pengertian pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan penjualan. Bahkan sebaliknya, penjualan adalah sebagian dari pemasaran.
       Tujuan pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (untuk kepuasan konsumen saja). Tetepi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga. Konsumen yang puas karena kebutuhannya terpenuhi akan merupakan pelanggan yang menguntungkan perusahaan. Dengan kata lain, tujuan perusahaan akan dicapai melalui pencapaian tujuan konsumen. Pemasaran juga bukan monopoli kegiatan bisnis yang mendasarkan keuntungan saja. Individual atau organisasi nonprofit pun perlu melakukan kegiatan pemasaran untuk pencapaian tujuannya.
referensi:
Buku Manajemen Pemasaran Karya Basu Swastha Dharmmesta .
Dasar Pemasaran by Teguh Budiarto 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar