Oktober Bulan Sial
Pelaku Pasar?
Minggu, 26 Oktober 2014 - 07:12 wib | Rani
Hardjanti – Okezone
JAKARTA - Oktober menjadi bulan paling sial
bagi pelaku pasar. Asumsi itu bukan tanpa alasan. Sejarah mencatat, pergerakan
saham di bulan kesepuluh ini, para investor banyak yang mengalami kerugian.
Berdasarkan data yang dihimpun Okezone, Minggu
(26/10/2014), badai di lantai bursa kerap berhembus di Wall Street pada
Oktober. Walhasil, para pelaku pasar pun menjadi ketiban sial akibat kerugian
yang ditumbulkan. Berikut uraian badai saham yang terjadi di bulan Oktober.
Oktober 1929
Tahun 1929 adalah tahun yang paling
mencekam bagi investor di Amerika Serikat. Saking buruknya situasi, tragedi itu
dikenal dengan sebutan Great Depression. Titik kehancuran terjadi
pada Kamis 24 Oktober 1929, atau lebih dikenal dengan sebutanBlack Thursday.
Pada saat itu investasi di pasar
modal sedang tren. Sehingga banyak orang berbondong-bondong membeli saham tanpa
memperhitungkan kemampuan untuk pengembaliannya. Hingga pada suatu saat terjadi
kondisi politik yang kurang menguntungan dan berimbas ke pasar saham.
Oktober 1987
Saham kembali diguncang sangat
dahsyat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 508 poin ke posisi 1.738,74
atau 22,61 persen.
Goncangan ini terjadi akibat
kegagalan program trading yang menyebabkan goncangan
psikologis di market. Walhasil investor berbondong-bondong melakukan aksi jual.
27 Oktober 1997, jatuh 554,26 poin
Kejatuhan pasar di Amerika Serikat
merupakan imbas dari krisis di Asia. Bahkan perdagangan saham terpaksa
dihentikan sementara dan perdagangan saham dihentikan satu jam lebih cepat
untuk menghindari kerugian lebih besar.
2 Oktober 2008, jatuh 514.45 poin
Pelaku pasar gambling menyikapi bailout yang
digulikan pemerintah Amerika Serikat sebesar USD700 miliar. Pasalnya, di sisi
legislator masih menuai pro dan kontra. Hal itu diperparah dengan bekunya pasar
kredit yang tidak mengucurkan kredit, akibat krisis likuditas.
9 Oktober 2008, jatuh 678,91 poin.
Kejatuhan Dow Jones ini disebabkan
isu krisis keuangan global. Saham Ford anjlok 21 persen dan saham GM pun
terkoreksi 31 persen.
Kekacauan ini tidak hanya terjadi di
Amerika saja, namun lintas batas di Jerman, Inggris, Prancis, dan Jepang.
Puncaknya pada 15 Oktober, Dow Jones pun tiarap 733,08 poin.
(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar